Kurikulum 2013 |
Apersepsi bertujuan untuk
membentuk pemahaman. Berarti jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang
baru perlu dihubungkan dengan hal-hal yang telah dikuasai siswa atau
mengaitkannya dengan pengalaman siswa terdahulu serta sesuai dengan kebutuhan
untuk mempermudah pemahaman.
Sebenarnya hak mengajar itu ada di tangan siswa, bukan di
tangan guru. Apabila siswa rela memberikan hak mengajar tersebut kepada para
guru maka ini akan berjalan dengan lancar. Dan cara memperolehnya adalah dengan
cara memberikan apersepsi terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran. Filosofi
pentingnya apersepsi adalah karena manusia mahluk pembelajar, sifat dasar
manusia untuk memerintah dirinya sendiri.
Kerangka apersepsi;
- Tumbuhkan adalah aktivitas yang melibat siswa, guru hanya membimbing siswa titu
- Alami adalah aktivitas memberikan pengalaman kepada siswa dengan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah, usahakan pendidik memiliki pengalaman awal ketika konsep yang berkaitan dengan kehidupan nyata, supaya informasi abstrak menjadi nyata
- Namai adalah aktivitas penamaan yang memuaskan hasrat alamiah otak untuk memberikan identitas, mengurutkan dan mendefenisikan.
Contoh usaha guru untuk membuat
kaitan dengan aspek yang relevan
- Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai sejauh mana materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa dengan cara guru mengajukan pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula merangkum materi pelajaran terdahulu.
- Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan. Hal ini dilakukan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang akan dikuasai.
- Guru menjelaskan konsep/pengertiannya. Hal ini perlu dilakukan karena materi yang akan dipelajari sama sekali materi baru.
Lebih luas lagi tujuan apersepsi
antara lain:
Mencoba
menarik mereka ke dunia yang kita ciptakan
- Perlu dipahami bahwa tidak semua siswa mengerti terhadap apa yang akan kita ajarkan. Tidak semua juga yang menyadari bahwa pemahaman akan pelajaran lama bisa kembali bermanfaat di pelajaran yang akan dipelajari. Pembelajaran terkadang merupakan suatu kesatuan yang terangkai antara satu materi dengan materi lainnya dan dengan melakukan apersepsi maka akan menyadarkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari memiliki relevansi dengan materi yang telah dipelajari.
- Walaupun dapat dikatakan materi satu dengan yang lainnya memiiki perbedaan, namun ada materi-materi tertentu yang memiliki relevansi dengan materi sebelumnya. Sehingga kiranya sangat perlu bagi guru untuk menyatukan dan menghubungkan antara kedua materi tersebut.
- Suasana harus tetap selalu dijaga dan dibentuk sedemikian rupa agar tetap terus terpelihara suasana yang kondusif bagi bagi siswa untuk belajar. Selain itu apersepsi bukan hanya membentuk armosfir fisik yang baik, namun juga dapat membentuk suasana psikologis yang baik sehingga menimbulkan perasaan mampu untuk mempelajari materi baru.
Berdasarkan paparan di atas dapat
disimpulkan bahwa apersepsi memiliki kaitan yang erat di dalam proses
pembelajaran. Apersepsi harus dilakukan oleh guru ketika ingin mengajarkan
materi. Dengan adanya apersepsi maka dapat memberikan dasar awal siswa untuk
mempelajari materi yang baru, dengan demikian maka apersepsi dapat memberikan
kemudahan siswa dalam belajar. Proses belajar tidak dapat dipisahkan
peristiwa-peristiwanya antara individu dengan lingkungan pengalaman murid, maka
sebelum memulai pelajaran yang baru sebagai batu loncatan, guru hendaknya
berusaha menghubungkan terlebih dahulu dengan bahan pelajarannya yang telah
dikuasai oleh murid-murid berupa pengetahuan yang telah diketahui dari pelajaran
yang lalu atau dari pengalaman.
)* dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar