Awas Bahaya Sakit Kepala
Sakit Kepala
yang menetap, berkepanjangan, dan menahun bisa saja menjadi gejala awal
dari kanker otak. Jika Anda merasakannya, waspadai gejala tersebut dan
segera periksa ke dokter ahlinya.
Tidak dapat dimungkiri lagi,
hampir setiap hari kami mendengar keluhan dari setiap orang yang berbeda
status sosialnya merasakan sakit kepala dengan berbagai penyebab. Entah
itu dari masalah kecil karena mau mengikuti ujian, atau disebabkan
masalah keuangan yang terasa begitu berat.
Data wikipedia menyebutkan, sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau dilafalkan cephalgia
adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang
sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai
sakit kepala. "Banyak sekali orang yang mengeluhkan sakit kepala. Ini
adalah salah satu jenis penyakit yang banyak dikeluhkan," sebut dokter
umum dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr
Grace Hilza YN.
Dokter yang menjabat sebagai Marketing
Communication Manager di RS tersebut juga mengatakan, suatu penyakit
banyak yang diawali dengan sakit kepala. Tak heran, penyebab sakit
kepala pun beragam.
"Pemicu nyeri sakit kepala meliputi hampir
segala sesuatu yang berkaitan dengan gaya hidup dan lingkungan. Yang
paling umum adalah perasaan tertekan atau stres," ujar dokter lulusan
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi ini. Dari penyebab itu, dia
menyebutkan, maka sakit kepala terbagi menjadi sakit kepala muskular,
vaskular, traction headaches, dan sakit kepala akibat pembengkakan (inflamasi).
Sakit
kepala muskular disebabkan adanya ketegangan atau kontraksi otot
terus-menerus pada otot wajah dan leher, sering kali akibat stres dan
terlalu lama bekerja di depan komputer. Nyeri yang timbul, umumnya
bersifat ringan sampai berat, serta rasanya seperti ada sesuatu yang
menekan kepala atau leher. Sakit kepala jenis ini dapat diatasi dengan
minum obat penghilang nyeri yang dijual bebas.
Sakit kepala vaskular disebabkan tidak normalnya aliran darah otak. Yang termasuk jenis sakit kepala vaskular adalah migrain, toxic headaches atau sakit kepala toksik yang disebabkan demam atau terpapar zat kimia, seperti MSG, pelarut organik, dan cluster headaches,
yaitu sakit kepala yang menyerang secara berkelompok selama beberapa
minggu dalam sebulan. Sakit kepala jenis ini ditandai dengan rasa nyeri
yang intens atau hebat seperti menusuk- nusuk pada salah satu atau kedua
sisi kepala.
Traction headaches terjadi apabila
serabut-serabut saraf tertarik, teregangkan atau terpindahkan, misalnya
dengan menjulingkan mata atau mengernyitkan wajah akibat berkurangnya
daya penglihatan. Tumor otak juga dapat menyebabkan traction headaches
karena tumor tersebut menekan dinding pembuluh darah yang sensitif
terhadap nyeri. Ciri-ciri sakit kepala jenis ini adalah adanya sensasi
tekanan yang kuat pada kepala.
Sakit kepala akibat pembengkakan
(inflamasi) disebabkan adanya iritasi atau infeksi pada pembuluh darah
arteri (arteritis) atau syaraf di kepala, sinus-sinus, tulang belakang,
leher, telinga, atau gigi. Selain arteritis, meningitis yaitu inflamasi
pada membran selaput luar otak juga merupakan contoh pencetus jenis
sakit kepala ini.Nyeri yang timbul umumnya ringan sampai sedang, dan
bisa periodik atau berkesinambungan, tergantung pada apa penyebabnya.
"Jadi
penyebab sakit kepala ini bisa dibedakan menjadi penyebab karena psikis
dan fisik. Untuk psikis, biasanya diperiksakan ke psikiater melalui
konsultasi untuk dicari penyebabnya dan untuk fisik diperiksakan ke
dokter dan umumnya dengan menggunakan CT scan," ujar Grace.
Dokter
Spesialis Bedah Saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr Renindra Ananda Aman SpBS menambahkan,
nyeri kepala bisa disebut sebagai salah satu dari gejala kanker otak.
"Kanker otak dengan gejala sakit kepala itu biasanya terjadi secara
menahun, berulang-ulang, semakin lama semakin berat. Umumnya, gejala
tersebut terjadi pada pagi hari," tutur dokter yang juga menjadi staf
Departemen Bedah Saraf FKUI/RSCM.
Dokter yang juga bekerja
sebagai dosen luar biasa di FKUI itu menyebutkan, hal itu bisa terjadi
karena pada saat tidur, napas kita terasa lebih lambat. Hal itu
menjadikan tekanan karbondoksinal meningkat, volume darah ke otak lebih
banyak dan akhirnya kepala menjadi berat. "Apabila hal ini terjadi, maka
segeralah periksakan ke dokter agar dokter dapat cepat menentukan
keluhan yang dirasakan oleh si pasien," ucap Koordinator Penelitian dan
Pengembangan Departemen Bedah Saraf FKUI/ RSCM itu.
Sumber:
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/24/27/167255/perhatikan-sakit-kepala-anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar