Minggu, 04 Mei 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SD atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Kegiatan pembelajaran saintifik dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Lima pengalaman belajar ini diimplementasikan ke dalam model atau strategi pembelajaran, metode, teknik, maupun taktik yang digunakan. Berikut akan dijabarkan masing-masing pengalaman belajar.


Mengamati.  
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. 
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan bagi peserta didik untuk secara luas dan bervariasi  melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Selanjutnya guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca.

Menanya
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, hukum dan terori. Tujuannnya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi secara kritis, logis, dan sistematis (critical thinking skills). Proses menanya bisa dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang pada peserta didik untuk mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri. 
Guru membimbing peserta didik agar mampu mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang disusun dapat  bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Guru melatih peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dan memberikan bantuan untuk belajar mengajukan pertanyaan sehingga peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Melalui kegiatan bertanya rasa ingin tahu peserta didik dikembangkan. Semakin terlatih dalam bertanya, rasa ingin tahu semakin berkembang.Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi dasar untuk mencari informasi lebih lanjut dan beragam melalui sumber yang ditentukan guru sampai yang dipilih peserta didik sendiri. Dimulai dari sumber kajian yang tunggal sampai yang beragam. 

Mengumpulkan Data/eksperimen/eksplorasi. 
Kegiatan eksperimen bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa dalam memperkuat pemahaman fakta, konsep, prinsip, ataupunprosedur dengan cara mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, menyajikan data,  mengolah data, dan menyusun kesimpulan. Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan. 
Tindak lanjut kegiatan bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Agar terkumpul sejumlah informasi, peserta didik dapat lebih banyak membaca buku, memperhatikan fenomena, atau objek dengan lebih teliti, bahkan melakukan eksperimen.

 Mengasosiasi
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Informasi (data) hasil kegiatan mencoba menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.

 Mengomunikasikan. 
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi,  membuat laporan, dan/atau unjuk karya.


Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Pada postingan sebelumnya saya telah menyajikan, Penekanan Pendekatan PembelajaranKurikulum 2013. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kuriulum 2013 adalah  untuk penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi, yaitu dengan pendekatan scientific.
Pendekatan scientific meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) (Sudarwan, 2013).
Komponen-komponen penting  dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009), yaitu:
1.        Menyajikan pembelajaran yang dapat  meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
2.        Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
3.        Melakukan analisis ( Push for analysis) dan
4.        Berkomunikasi (Require communication)  (Sudarwan, 2013).
Pendekatan Scientific pada Pembelajaran
1.        Aspek-aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah
2.        Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah
3.        Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran (Rustaman :2005)
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan fakta melalui proses tertentu, dengan kegiatan;
1.    Observasi
2.    Mempertanyakan
3.    Mencoba/eksploring
4.    Asosiasi
5.    Mengomunikasikan/ menyaji
Pendekatan tersebut dapat digunakan metode; 
1.        pembelajaran Project based learning
2.        Problem based learning
3.        Inquery dan discovery learning
Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
1.        menetapkan unit pembelajaran;
            observasi --- bertanya --- eksperimen/ eksplorasi --- asosiasi --- mengomunikasikan
2.        menyiapkan materi yang diobservasi,
3.        memberi waktu dan kondisi yang nyaman kepada siswa untuk bertanya
4.        menyiapkan penugasan dan memberi waktu yang cukup agar siswa melakukan eksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan pengalaman belajar
5.        menyiapkan strategi agar langkah-langkah kegiatan diatas  dapat terlaksana dengan baik, termasuk contigency plan
Proses pembelajaran
1.        observasi
2.        mempertanyakan: mendorong siswa bertanya
3.        eksplorasi: konteks masalah, masalah matematika, garis besar pengerjaan problem di atas, diskusikan strategi penyelesaian masalah-masalah tersebut?
4.        asosiasi dan menyaji: jelaskan proses pemecahan masalah kontekstual menggunakan matematika
5.        Observasi: Cermati Gambar 1.1 Bab 1
6.        Bertanya: dorong siswa untuk bertanya
7.        Eksplorasi: Silahkan lengkapi tabel di bawah Gb 1.1 dan cermati keakuratan Gambar 1.1
8.        Observasi: Cermati Definisi 1.2
9.        Asosiasi: telaah unsur-unsur fungsi eksponen dan karakteristik grafik fungsi eksponen 
10.    Menyaji: Jelaskan ciri-ciri fungsi eksponen dan perbandingan antargrafik fungsi eksponen
Sikap sebagai dampak pembelajaran Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan; Sikap, Keterampilan, pengetahuan yang terintegrasi, dengan pendekatan scientific. - See more at: http://penagurumenulis.blogspot.com/2014/02/pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran.html#.U2WsdVfLKM4
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Pada postingan sebelumnya saya telah menyajikan, Penekanan Pendekatan PembelajaranKurikulum 2013. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kuriulum 2013 adalah  untuk penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi, yaitu dengan pendekatan scientific.
Pendekatan scientific meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) (Sudarwan, 2013).
Komponen-komponen penting  dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009), yaitu:
1.        Menyajikan pembelajaran yang dapat  meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
2.        Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
3.        Melakukan analisis ( Push for analysis) dan
4.        Berkomunikasi (Require communication)  (Sudarwan, 2013).
Pendekatan Scientific pada Pembelajaran
1.        Aspek-aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah
2.        Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah
3.        Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran (Rustaman :2005)
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan fakta melalui proses tertentu, dengan kegiatan;
1.    Observasi
2.    Mempertanyakan
3.    Mencoba/eksploring
4.    Asosiasi
5.    Mengomunikasikan/ menyaji
Pendekatan tersebut dapat digunakan metode; 
1.        pembelajaran Project based learning
2.        Problem based learning
3.        Inquery dan discovery learning
Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
1.        menetapkan unit pembelajaran;
            observasi --- bertanya --- eksperimen/ eksplorasi --- asosiasi --- mengomunikasikan
2.        menyiapkan materi yang diobservasi,
3.        memberi waktu dan kondisi yang nyaman kepada siswa untuk bertanya
4.        menyiapkan penugasan dan memberi waktu yang cukup agar siswa melakukan eksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan pengalaman belajar
5.        menyiapkan strategi agar langkah-langkah kegiatan diatas  dapat terlaksana dengan baik, termasuk contigency plan
Proses pembelajaran
1.        observasi
2.        mempertanyakan: mendorong siswa bertanya
3.        eksplorasi: konteks masalah, masalah matematika, garis besar pengerjaan problem di atas, diskusikan strategi penyelesaian masalah-masalah tersebut?
4.        asosiasi dan menyaji: jelaskan proses pemecahan masalah kontekstual menggunakan matematika
5.        Observasi: Cermati Gambar 1.1 Bab 1
6.        Bertanya: dorong siswa untuk bertanya
7.        Eksplorasi: Silahkan lengkapi tabel di bawah Gb 1.1 dan cermati keakuratan Gambar 1.1
8.        Observasi: Cermati Definisi 1.2
9.        Asosiasi: telaah unsur-unsur fungsi eksponen dan karakteristik grafik fungsi eksponen 
10.    Menyaji: Jelaskan ciri-ciri fungsi eksponen dan perbandingan antargrafik fungsi eksponen
Sikap sebagai dampak pembelajaran Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan; Sikap, Keterampilan, pengetahuan yang terintegrasi, dengan pendekatan scientific. - See more at: http://penagurumenulis.blogspot.com/2014/02/pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran.html#.U2WsdVfLKM4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar